" khazanah Bahasa Iklan "
Ketika kita membaca slogan yang ada pada bahasa iklan kita akan menemukan sesuatu yang luar biasa. Bahasa iklan memang bukan sekadar bahasa seperti yang kita gunakan sehari-hari.
Tidak hanya itu, bahasa iklan mempunyai beberapa karakteristik yang menyebabkan kita selaku audiens bisa tertarik untuk melihat, mendengar, mengingat atau bahkan membeli produk iklan itu. Bahasa iklan mempunyai khazanah yang luar biasa kalau kita mau memahami dan mempelajarinya. Ada beberapa hal yang menjadikan bahasa iklan menjadi penuh khazanah bila kita kaji. Pertama, bahasa iklan mengandung sesuatu hal yang sebenarnya ada di sekitar kita namun jarang kita perhatikan (baca: terinspirasi). Sehingga bahasa iklan begitu mudah diingat. Misalnya: ”Teman selalu bisa dijadikan sandaran.” Kalimat ini tentu akan mudah diingat dan biasa terjadi di lingkungan kita sehari-hari. Kemudian yang lain misalnya: ”Nggak ada loe nggak rame itu juga sebenarnya merupakan lelucon yang mungkin biasa diucapkan kita. Kedua, dalam bahasa iklan tidak perlu menggunakan bahasa baku yang penting unik dan memikat. Misalnya seperti kata di atas: ”Sueeger tenan”, ”Nggak ada loe nggak rame”, ”ueenak tenan”, ”roso-roso”, mamamia lezatos dan lain-lain. Ketiga, terkadang bahasa iklan juga mengandung makna filosofis. Padahal tak banyak yang memperhatikan maknanya, namun hanya membeli produknya. Misalnya: ”Perubahan itu perlu”, ”Berani kotor itu baik”, ”Talk less do more” dan lain-lain. Terakhir, bahasa iklan juga bisa mengandung makna ajakan. Hal ini bisa kita lihat dalam iklan layanan masyarakat. Misalnya: ”Ayo pakai produk Indonesia” dan ”Lindungi hutanmu.” - Oleh : Arif Saifudin Y Mahasiswa Universitas Muhammadiyah SurakartaLabel: Mempertanyakan Kembali Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda