Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Senin, Mei 25, 2009

"MenCaRi AuTenTitas Dalam KeGalauAn"

Mencari Autentitas Dalam Kegalauan
Oleh Arif saifudin yudistira*)

Begitulah ungkapan hati buya syafi’I melihat kondisi bangsa ini yang belum berubah. Memang renungan dan ungkapan hati syafi’I maarif di tahun 2004 lalu belum berubah. “Kalau seandainya Al-qur’an tidak melarang umat Islam itu untuk pesimis, saya orang yang pertama kali akan pesimis “begitulah kata buya.
Buya memang melihat bangsa ini sudah hampir tidak ada harapan di semua lini. Spiritualitas agama saat inilah yang kemudian dipertanyakan oleh Ahmad Syafii maarif tentang bangsa ini.
Bangsa ini sudah menderita luka yang cukup lama, kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan. Sudah saatnya pemimpin bangsa ini menyadari dan memahami kondisi ini dan diharapkan mampu mengubah keadaan bangsa ini, bukan menambah luka bangsa ini.
Masalah moralitaslah yang menjadi masalah utama pemimpin bangsa ini. Moralitas pemimpin kita begitu rendah sehingga Ia mudah tergiur oleh kekuasaan dan kegelimangan di dunia.
Agama sudah tiada lagi menjadi panutan dan pedoman hidup mereka. Mentalitas inilah yang saat ini kian lama kian hilang. Budaya menjaga kebersihan, budaya malu, kini kian lama kian menghilang saja dari Indonesia.
Rasa optimisme itulah yang selalu di dengungkan buya. Sudah tidak ada waktu lagi buat kita untuk pesimis. Sudah waktunya kita membangun bangsa ini dengan semangat dan senyum lebar. Meskipun tantangan dan hambatan begitu banyak.
Autentitas dalam kegalauan inilah yang sulit didapatkan. Yang sering terjadi adalah dalam kegalauan hanya putus asa. Dan yang ada bukan lagi autentitas. Menurut buya Autentiknya Islamlah yang sampai saat ini masih relevan.
Menimbang Calon Pemimpin Kita

Kalau kita lihat calon pemimpin bangsa ini, baik yang duduk di DPR maupun Presiden mereka sama-sama masih minim moralitas bangsanya. “Pemimpin saat ini yang ada hanya moralitas politik belum moralitas bangsa”.Inilah yang belum ada dalam pemimpin kita saat ini.
Bisa kita lihat saat ini koalisi yang baru-baru ini menjadi berita hangat ternyata belum ada yang kemudian merumuskan visi dan misi kerakyatan yang kuat sehingga komitmen kepentingan rakyatlah yang akan dibawa.
Akan tetapi, yang ada saat ini hanya koalisi partai dan kepentingan. Koalisi yang tidak memandang lagi masalah-masalah kepartaian akan tetapi memandang Indonesia ke depan juga memikirkan nasib rakyat kita hampir tidak ada.
Demokrasi kita saat ini masih dalam pembelajaran yang jauh dari kesempurnaan. Itulah yang harus diakui di negeri kita saat ini. Masalah DPT yang tak kunjung usai, muncul lagi kasus dugaan korupsi menteri sampai bupati masih saja ada di negeri yang mayoritas muslim.
Pemimpin kita saat ini belum ada yang serius melepaskan bangsa ini dari kepentingan pasar dan jeratan utang. Baru-baru ini Indonesia dengan diwakili SBY menjadi tuan rumah ADB, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk minta utang.
Cukup cerdas presiden kita rupanya dengan menyatakan ; “Saya yakin jika bekerjasama kita bisa berhasil,dalam krisis selalu ada peluang”. Yah peluang untuk utang lagi. Sampai kapan Indonesia menggunakan konsepsi kerakyatannya Hatta.
Begitulah kiranya yang perlu dijadikan refleksi buat kita semua. Bahwa memang mau tidak mau kita harus mencari autentitas islam dalam kegalauan bangsa ini yang semakin akut permasalahannya diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan bangsa ini. Sebab mayoritas kita juga Islam.
Yah, inilah yang ditawarkan buya syafi’I maarif dan kita tentunya yang masih percaya dan optimis harapan itu masih ada, dan badai pasti berlalu. Dengan cara mencari autentitas Islam. Karena sesungguhnya Islam itu rahmat bagi seluruh alam.























Penulis adalah KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009/2010

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda