"Ruang KosOnG MahAsiSwa"
Ruang Kosong Mahasiswa
By ; Arif Saifudin yudistira*)
Yah, ruang itu saya namakan ruang kosong mahasiswa. Ada semacam ruang dimana kita tidak kita sadari, ruang kosong itu begitu membosankan. Ada banyak hal mahasiswa lakukan untuk mengisi ruang kosong ini. KEsibukan dunia kuliah memang begitu menyesakkan dan begitu membuat kehidupan ini semakin terasa pendek saja.
PErnah saya mewawancarai seseorang di mahasiswa biologi mengeluh kepada saya; “Saya ini seperti kuliah 24 jam”. Mulai dari pagi sampai malam hari isinya hanya tugas-tugas kuliah, yah saya harus sabar…kadang-kadang saya merasa seperti robot{begitulah katanya}..
Apakah memang gambaran pendidikan kita akan membuat kita seperti robot? Apakah itu jawaban sementara?. Mahasiswa selalu cerdas mengisi ruang kosong itu, biasanya mereka mengisi aktifitas kosongnya dengan mengutak-utek hapenya, menonton film, Play Station, dan ada juga yang paling sering dilakukan yaitu “Ngedet with girl friend atau boy friendnya alias pacaran ”.
MemaNG sEKilas tidak ada yang salah dengan semua itu, akan tetapi kenapa harus ada ruang kosong??? Ini pertanyaan yang kiranya sulit kita jawab dengan waktu yang singkat. Akan tetapi, saya akan mencoba sedikit yang mencoba menjabarkan apa itu ruang kosong.
Ruang kosong ini timbul karena sepertinya kehidupan atau aktifitas kita hanya seperti monoton dan tidak berubah. Atau disebabkan karena kebosanan terhadap aktifitas kita karena melihat realita yang penuh absurditas dan ketidakjelasan. Karena seakan-akan dunia yang kita lihat ini tampak tidak nyata.
Apa yang dinamakan “piknik” untuk menyenangkan hati saat ini tidak harus ke pantai, cukup kita melihat TV, bisa juga kalau kita ingin ke Amerika, cukup melihat lewat internet. Kalau kita ingin apapun semua ada dan tinggal kita mencarinya dengan mudah.
KEmudahan-kemudahan ini ada karena globalisasi dan ada kekuatan yang tak nampak itu seakan membuat kita ingin kembali pada masa dahulu yang penuh sesuatu yang alami bukan semu. Begitupun pendidikan yang ada saat ini, ketika sudah ada internet, sudah ada hape berteknologi tinggi, ada buku, lalu buat apakah kita kuliah?.
Ruang kosong itu hendaknya kita isi dengan ruang public. Sistem belajar di ruang public itu yang saat ini kurang. Dengan belajar pada ruang public, maka kita akan menemukan variasi ide, variasi ilmu, wacana, pengetahuan dan lain-lain dan tentunya menghasilkan ruang mimpi yang membantu kita makin senang dan memberikan kepuasan tersendiri untuk semakin meyakinkan bahwa apa yang dinamakan cita itu bisa dengan mudah kita capai.
Selain itu, ruang public tidak menciptakan stagnasi, akan tetapi akan menciptakan dinamisasi, serta mengembangkan nalar kritis dan tentunya berbeda dengan sistem belajar di gedung-gedung yang angkuh itu, yang semakin membuat sesak nafas, membuat sesak pikiran kita. Yah, Begitulah.
*) PEnulis adalah Presidium Of Kawah Institute Indonesia ,belajar pada ruang public dan penjara bahasa inggris UMS.
By ; Arif Saifudin yudistira*)
Yah, ruang itu saya namakan ruang kosong mahasiswa. Ada semacam ruang dimana kita tidak kita sadari, ruang kosong itu begitu membosankan. Ada banyak hal mahasiswa lakukan untuk mengisi ruang kosong ini. KEsibukan dunia kuliah memang begitu menyesakkan dan begitu membuat kehidupan ini semakin terasa pendek saja.
PErnah saya mewawancarai seseorang di mahasiswa biologi mengeluh kepada saya; “Saya ini seperti kuliah 24 jam”. Mulai dari pagi sampai malam hari isinya hanya tugas-tugas kuliah, yah saya harus sabar…kadang-kadang saya merasa seperti robot{begitulah katanya}..
Apakah memang gambaran pendidikan kita akan membuat kita seperti robot? Apakah itu jawaban sementara?. Mahasiswa selalu cerdas mengisi ruang kosong itu, biasanya mereka mengisi aktifitas kosongnya dengan mengutak-utek hapenya, menonton film, Play Station, dan ada juga yang paling sering dilakukan yaitu “Ngedet with girl friend atau boy friendnya alias pacaran ”.
MemaNG sEKilas tidak ada yang salah dengan semua itu, akan tetapi kenapa harus ada ruang kosong??? Ini pertanyaan yang kiranya sulit kita jawab dengan waktu yang singkat. Akan tetapi, saya akan mencoba sedikit yang mencoba menjabarkan apa itu ruang kosong.
Ruang kosong ini timbul karena sepertinya kehidupan atau aktifitas kita hanya seperti monoton dan tidak berubah. Atau disebabkan karena kebosanan terhadap aktifitas kita karena melihat realita yang penuh absurditas dan ketidakjelasan. Karena seakan-akan dunia yang kita lihat ini tampak tidak nyata.
Apa yang dinamakan “piknik” untuk menyenangkan hati saat ini tidak harus ke pantai, cukup kita melihat TV, bisa juga kalau kita ingin ke Amerika, cukup melihat lewat internet. Kalau kita ingin apapun semua ada dan tinggal kita mencarinya dengan mudah.
KEmudahan-kemudahan ini ada karena globalisasi dan ada kekuatan yang tak nampak itu seakan membuat kita ingin kembali pada masa dahulu yang penuh sesuatu yang alami bukan semu. Begitupun pendidikan yang ada saat ini, ketika sudah ada internet, sudah ada hape berteknologi tinggi, ada buku, lalu buat apakah kita kuliah?.
Ruang kosong itu hendaknya kita isi dengan ruang public. Sistem belajar di ruang public itu yang saat ini kurang. Dengan belajar pada ruang public, maka kita akan menemukan variasi ide, variasi ilmu, wacana, pengetahuan dan lain-lain dan tentunya menghasilkan ruang mimpi yang membantu kita makin senang dan memberikan kepuasan tersendiri untuk semakin meyakinkan bahwa apa yang dinamakan cita itu bisa dengan mudah kita capai.
Selain itu, ruang public tidak menciptakan stagnasi, akan tetapi akan menciptakan dinamisasi, serta mengembangkan nalar kritis dan tentunya berbeda dengan sistem belajar di gedung-gedung yang angkuh itu, yang semakin membuat sesak nafas, membuat sesak pikiran kita. Yah, Begitulah.
*) PEnulis adalah Presidium Of Kawah Institute Indonesia ,belajar pada ruang public dan penjara bahasa inggris UMS.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda