Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Senin, Oktober 26, 2009

Kabinet Indonesia Berjajar


Kabinet Indonesia Berjajar
Oleh Arif Saifudin yudistira*)

20 oktober 2009 resmi sudah SBY dan Budiono dilantik. Seperti tak mau dikatakan ingkar janji lagi, selang satu hari para menteri KIB II pun menyusul dilantik.
Selang beberapa hari, berbagai kritikan dan opini mengalir deras ke KIB II ini. Mulai dari sistem seleksi para menteri yang seperti audisi idol sampai dengan kasus beberapa menteri yang dipandang “bermasalah”.
Kita masih ingat tentunya kontroversi wakil presiden Budiono yang banyak dianggap oleh beberapa kalangan sebagai penganut “neoliberalisme” yang sulit diharapkan untuk mengentaskan rakyat miskin.
Kali ini tiba pula menteri-menteri di kabinet KIB II yang menuai kontroversi. Seperti berjajar satu persatu permasalahan dalam KIB II yang makin kentara dan makin terungkap.
Endang Rahayu Sedya ningsih selaku menteri kesehatan baru di KIB II yang dinilai sebagai menteri “titipan amerika”mulai ramai dibincangkan public. Selain pemunculannya yang tiba-tiba, ia juga pernah terlibat dalam kasus NAMRU yang sempat dimutasi oleh Siti fadilah supari pada masa sebelumnya.
Sebenarnya tidak hanya Endang yang patut kita curigai karena dinilai “titipan amerika”. Menteri Keuangan dan menteri perdagangan pun layak kita curigai sebagai menteri “pro asing”.
Sri mulyani misalnya selain dia lulusan amerika, dia juga memiliki kebijakan yang jelas-jelas meng-iyakan kebijakan pro pasar. Begitupun Marie Elka pangestu di sisi perdagangan yang memeperkuatnya dengan liberalisasi ekonomi
Sepertinya SBY dan budiono tak mau menaggapi permasalahan yang dinilainya tidak perlu ditanggapi. Jelas, pemerintahan SBY- Budiono memang menginginkan pemerintahan yang kuat dalam sektor ekonomi yang didukung pembantu-pembantunya yang handal. Handal jelas, dan tahan banting tentunya dengan kritikan dari berbagai penjuru.
Kabinet KIB II ini seperti benar-benar berjajar menyambut deretan permasalahan, baik pada kinerja yang akan diembannya, juga permasalahan kontroversi perihal personal menterinya.

Selain kontroversi Menteri kesehatan, menteri keuangan dan perdagangan, menyusul juga menteri KOMINFO kita. Tifatul sembiring, selain dinilai kurang bisa diharapkan karena bukan pada bidangnya, juga karena memang satuan yang mendukung komunikasi kita sudah dijual. Misal saja INDOSAT yang cukup besar dan mendukung sisi telekomunikasi.
Ditambah lagi, rencana SBY menaikkan gaji menteri-menterinya yang dilengkapi dengan fasilitas yang lebih mewah dari yang tahun lalu.
Rakyat tentu makin berat dan makin dibebani berbagai permasalahan. Karena selain ia harus menanggung derita ini semua, rakyat harus berfikir keras mengawal pemerintahan ini, karena tidak adanya oposisi.
Kecil harapan untuk menyandarkan semua ini pada DPR kita. Selain sebagian besar adalah mitra koalisi, mereka juga baru duduk di DPR ini. Jangan lupa banyak pula dari mereka yang artis yang sulit kita mempercayakan mereka, buktinya mereka belum merespon berbagai permasalahan yang lagi dibicarakan ini.

Permasalahan pengentasan kemiskinan pun sepertinya belum ada tawaran yang lebih substansial dari sisi kebijakan KIB II, karena bisa kita lihat akan sama dengan penyelesaiain kemiskinan pada KIB pertama. Hanya penyelesaian kemiskinan pada tahap yang tidak menyentuh saja seperti BLT, PNPM,dan lain-lain.
Kabinet Indonesia berjajar, mengantri mengeluarkan permasalahan satu-satu seperti dalam barisan, tentu bukan harapan kita semua. Semoga saja, para petinggi negara kita mendengar apa yang kita suarakan. Demikian.








Penulis adalah Presidium Kawah Institute Indonesia

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda