Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Senin, September 07, 2009

Posting Jawa POs TentanG UMS

Jumlah Dosen dan Mahasiswa Njomplang
UMS Rekrut Tenaga Pengajar

SUKOHARJO-Pihak rektorat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kini tengah mengalami kekurangan tenaga pengajar (dosen). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) diklaim yang paling banyak membutuhkan tenaga pengajar. Kondisi ini membuat dewan perwakilan mahasiswa bereaksi.

Untuk mengantisipasinya, saat ini pihak rektorat tengah bersiap menggelar rekrutmen tenaga pengajar. "Kekurangan itu akan kami selesaikan secepatnya. Memang yang paling menonjol ada di FKIP," ujar Rektor UMS Bambang Setiadji kepada koran ini kemarin (24/8).

Pria berkacamata ini mengaku dari total 125 dosen di FKIP yang harus dipenuhi, UMS baru menyediakan 100 orang. Sisanya akan ditutup dalam beberapa bulan ke depan untuk mengajar 6 ribu mahasiswa FKIP.

Saat ini pihak kampus telah menerima 47 dosen dengan status magang. Mereka akan disaring menjadi 15 orang melalui seleksi ketat. Materi yang akan diujikan integritas, kemampuan intelektual serta keimanan dan ketakwaan. Mereka yang lolos nanti akan dikirim mengikuti pendidikan di luar negeri sebelum diangkat menjadi dosen tetap.

Penambahan jumlah dosen ini tak lain dari adanya keluhan dari dewan perwakilan mahasiswa (DPM). Mereka menilai pendaftaran calon mahasiswa baru (maru) di kampus tersebut melebihi batas kewajaran karena tak diimbangi dengan ketersediaan ruang kelas dan dosen.

Berdasar data One Day Service (ODS) hingga Selasa (18/8) jumlah pendaftar menyentuh angka 8.774. Dan yang diterima sebanyak 7.819 orang. Sementara yang melakukan registrasi 4.540 orang dan 585 calon mengundurkan diri.

Jumlah ini dianggap melebihi batas karena sebelumnya kampus hanya menargetkan menambah 4.200 mahasiswa baru. Tapi kenyataannya rektorat menambah 4.540 orang. "Itu dilema karena UMS masih menjadi pilihan. Membeludaknya mahasiswa baru membuat kami harus menambah tenaga dosen dan ruang kelas," bebernya.

Ke depan untuk mengantisipasi membeludaknya mahasiswa, UMS akan menggandeng dinas terkait serta pemerintah. Sebab membeludaknya mahasiswa justru menambah pekerjaan rumah bagi UMS. Bambang juga akan menambah jumlah kapasitas tempat parkir. Menurut rencana areal parkir di kampus I akan dibuat bertingkat supaya mampu menampung lebih banyak kendaraan. "Tahun ini akan kami bangun dan sekarang sedang kami desain," bebernya.

Sementara itu, Ketua DPM UMS Arif Saifudin Yudistira mengaku, tak seimbangnya jumlah dosen dan mahasiswa sangat terlihat di FKIP. Pada program studi (progdi) Biologi dan Matematika, kata dia, rasio dosen dan mahasiswa mencapai 1 : 100. Sementara pada progdi Pendidikan Guru SD (PGSD) perbandingannya adalah 1: 50, begitu pun pada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK). Padahal idealnya rasio dosen dan mahasiswa bidang IPA adalah 1:20, sedangkan bidang IPS adalah 1 : 30. "Kalau sarana prasana tak dipenuhi, pembelajaran tak efektif. Padahal mahasiswa sudah membayar sesuai ketentuan," paparnya.

Pihaknya juga menyoal ketersediaan lahan parkir yang tak kunjung diakomodasi. Mahasiswa terpaksa memanfaatkan taman untuk lokasinya. Tuntutan itu pernah diajukan ke universitas pada 5 Agustus, berupa pernyataan sikap DPM tentang perlunya perhatian khusus kampus terhadap penerimaan maru.(im/nan)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda