Resensi CerPen "Tanah Tabu"
Tanah Tabu ;
Keterasingan dan Keberfihakan
Oleh Arif Saifudin yudistira*)
Tanah tabu adalah sepenggal kisah dari penulis yang terasing. Anindita memang penulis yang mencoba mengasingkan diri dari pilihan menulis. Pilihan tema yang diangkat oleh anindita memang unik dan emik.
Tanpa sengaja ia mengangkat sebuah feminisme, arti perjuangan, dan pergesekan melawan kapitalisme yang saat ini kering dalam dunia novel indonesia. Novel ini berkisah tentang orang-orang yang tinggal di tanah tabu.
Tanah tabu memang mengisahkan orang-orang yang dipinggirkan, disisihkan dan memang sengaja ditindas. Lewat alam lah mereka belajar. Dikisahkan sesosok mabel yang dengan kegigihannya melawan ketertindasan, dan si kecil leksi yang cerdas dengan rasa keingintahuannya yang dalam.
Di tangah kondisi novel kita yang kering akan novel dengan semangat keberfihakan, novel ini hadir dengan gaya bahasa lugas, tapi juga emik. Novel ini menjadi bahan refleksi sekaligus menjadi tantangan bagi dunia sastra di indonesia, bahwasannya novel ini layak mendapat tempat. Sebagai bukti novel ini menjuarai penullisan novel DKJ 2008.
Yah, novel ini pantas melengkapi rak perpustakaan anda seorang penggemar novel indonesia. Yang tidak kalah menariknya dengan novel-novel yang pernah ada. Selain dari penulis yang asing dan memilih tema yang asing pula, novel ini menjadi unggul karena bahasa yang apik dan tema keberfihakan yang mencoba diangkat oleh penulis sebagai ajakan untuk membela kaum tertindas. Selamat membaca novel ini, anda akan membuka mata anda.
*) Penulis adalah Presidium Kawah Institute Indonesia
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda