Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Senin, Oktober 12, 2009

***MenyamBut PelanTikan SBY???***


Oleh Arif saifudin yudistira*)
20 Oktober adalah moment yang ditunggu-tunggu dan dinantikan oleh sebagian orang. Akan tetapi, 20 oktober juga momentum sejarah bagi pergerakan dan dinamika kemahasiswaan untuk menyikapinya.
Ada pertanyaan menarik, kenapa momentum 20 oktober 2009 nanti harus disikapi, atau harus dinanti?. Moment pelantikan SBY begitu dinanti oleh para calon menteri dan jajaran kabinet SBY untuk segera ”bekerja” mewujudkan janji-janji SBY pada waktu kampanyenya. Juga sekaligus momentum bagi mahasiswa untuk menunjukkan bahwa mahasiswa masih mengawal jalannya pemerintahan dan dinamikanya.
Mengingat pada pemerintahan kedepan sudah bisa dipastikan tidak ada oposisi dalam pemerintahan. maka tidak lain dan tidak bukan adalah mahasiswa yang akan menjadi oposisi yang sehat dan memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan negara kita ini.
Pelantikan SBY menjadi sebuah kajian yang menarik bagi perhatian publik, selain karena presiden SBY merupakan buah dari pemilu yang cukup carut-marut, SBY juga merupakan sosok yang merupakan pilihan rakyat indonesia. Selain itu, pelantikan SBY menjadi perhatian publik pula karena sampai saat ini masih ada dosa-dosa pemerintahan SBY yang harus diselesaikan dimasa pemerintahannya mendatang.
Kasus lapindo yang sampai sekarang belum juga selesai, kasus bank century, masih merajalelanya korupsi, dan permasalahan bangsa pada waktu pemerintahan SBY akan menjadi PR besar bagi kabinet SBY mendatang.
Pelantikan SBY ini juga menjadi sebuah momentum sejarah bagi indonesia karena biasanya dalam acara pelantikan, akan ada pidato kenegaraan yang akan disampaikan dalam rangka memandang indonesia ke depan. Apa yang akan dilakukan kabinet SBY nanti, visi-misi dan program kerjanya, dan lain-lain.
Mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka memanfaatkan momentum bersejarah ini. Mengingat kondisi negara kita yang semakin akut dengan berbagai persoalannya.
Masih segar dalam ingatan kita tentunya, pelantikan anggota DPR kita yang menghabiskan dana yang berlebihan yang kurang lebih 11 miliar. Bagaimana dengan SBY nanti???jangan sampai biaya pelantikan SBY pun terkesan boros dan berlebihan dan melebihi batas kewajaran, mengingat negeri ini juga sedang mengalami bencana gempa yang belum lama ini.
Oleh karena itu, penyambutan pelantikan SBY ini perlu dalam rangka mengawal dan mengawasi agar jangan sampai kesalahan yang ada pada pelantikan DPR tidak tejadi pada pelantikan SBY, selain itu juga untuk mengingatkan SBY agar tidak ingkar janji dan mengulangi dosa-dosanya yang dilakukan pada periode sebelumnya.
Pilihan membentuk parlemen jalanan akan menjadi salah satu metode alternatif, mengingat pemerintahan indonesia ke depan akan sangat riskan. Tidak adanya oposisi akan mengakibatkan berjalannya tradisi dan kesalahan-kesalahan pada masa lalu akan terulang dan cenderung didiamkan, atau bahkan direncanakan.


Kecurigaan ini cukup beralasan, kita bisa melihat contoh kasus pada waktu pemerintah SBY mau menaikkan harga BBM beberapa tahun silam, hanya kelompok oposisi yang menentang, kasus lapindo pun demikian halnya, serta pembahasan RUU yang bermasalah seperti UU penanaman modal, UU BHP, UU MINERBA, dan lain-lain.
Dengan tidak adanya oposisi pada pemerintahan ke depan akan membuka peluang yang sangat besar bagi eksekutif kita untuk melakukan persekongkolan dengan anggota legislatif. Begitupun legislatif kita yang begitu minim untuk diharapkan.
Selain karena kita masih meragukan kapabilitas mereka yang baru, juga karena mereka dipilih karena kepopulerannya saja. Sehingga dikhawatirkan produk undang-undang dan regulasi pada pemerintahan mendatang semakin jauh dari keberfihakan terhadap rakyat.

Mahasiswa, mari bergerak...
Sejarah kita sudah cukup untuk memberikan pelajaran bagi kita, bahwa kaum muda cukup bisa diharapkan dalam rangka ikut serta menentukan masa depan bangsa kita ini. Sukarno, syahrir, tan malaka, adalah kaum-kaum muda yang menorehkan sejarah bangsanya.
Rakyat berharap besar pada mahasiswa di tengah apatisme dan pesimisme yang sudah demikian parah. Oleh karena itu, 20 oktober nanti adalah momentum yang harus dimanfaatkan bagi elemen gerakan mahasiswa untuk mengawal dan menunjukkan eksistensinya bahwa mahasiswa masih peduli akan nasib bangsanya.
Kita tentu masih ingat akan puisinya taufik ismail pada bait terakhirnya ” ....................presiden takut pada mahasiswa..........” karena itu, pilihan bagaimana, apa yang harus dilakukan, strategi apa yang harus digunakan ada di mahasiswa.
Mahasiswa dituntut untuk memberikan respon kritis terhadap pelantikan SBY karena diharapkan mahasiswalah yang mampu memberikan pertanggungjawaban secara moral terhadap pemerintahan SBY pada masa silam, pada masa sekarang, dan bagaimana pemerintahan ini berjalan ke depan.
Dengan adanya sambutan yang meriah dari mahasiswa dan beberapa catatan dan rekomendasi ke depan bagi pemerintahan SBY nanti, harapannya SBY dan seluruh pemangku pemerintahan saat ini akan tersadarkan akan kesalahan yang dibuat pada masa silam, dan mau memperbaikinya pada masa yang akan datang. Demikian.


















Penulis adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ketua DPM UMS 2009/2010

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda