Setelah Kita Bernyanyi Perahu Retak di Pagelaran
Kita hanya berjarak sepanjang sapu tangan
Hingga aku bisa menatap tebal kacamatamu yang keruh pinggirnya, bisa meniti ngarai,
bunga dan lembah yang tergambar di kemeja batikmu
Kalau saja kita hanya berdua, sudah kucium tanganmu
Di dekat pasar Klewer , kita melewati thengkleng itu dan kualinya Gus.
Lalu kita masuk ruangan penuh pusaka, di pojok alun-alun utara
Aku diantara kerumunan kecil jamuran mengelilingimu yang sedang bicara tentang negara
sesekali kau bercanda, lalu kita tertawa
aku termangu melihatmu seperti melihat radio transistor yang mengkilat di jaman batu.
kemudian kau menghilang bersama langkah tongkatmu
meninggalkan sajak yang tak lagi berjeda
30 Desember 2009
Puitri Hati Ningsih
aktif di pawon sastra solo
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda