Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Rabu, Mei 30, 2012

Antra Solusi Dan Permasalahan Baru
Oleh arif saifudin yudistira*)
Tahun kemaren sebelum nikah. Dia mengajak aku bermain sepert itu lagi karena dia punya niat menggugurkan kandungan di perutku,dengan cara menindih perutku”
(Kisah perempuan malang,2012)
Begitulah ungkapan penyesalan seorang perempuan yang sudah menikah dini. Ia ditinggalkan suaminya, anaknya sudah lahir, dan kebutuhan jadi masalah utama. Suami yang diharapkan untuk menafkahinya justru pergi entah kemana. Pernikahan dini memang salah satu yang dianggap jadi solusi bagi persoalan dan gelora seks remaja masa kini. Seks jadi kebutuhan, tapi seks pun jadi persoalan baru. Seks yang muncul di usia dini karena tak ada alternative atau tak ada pilihan lain kecuali harus menikah. Pernikahan usia dini pun jadi pilihan, karena alasan yang sederhana tapi pelik. “daripada seks diluar nikah’,begitulah rata-rata masyarakat memandang. Pilihan itu diambil karena persoalan teologis adalah ancaman sekaligus jalan penyelamat bagi para remaja yang sudah tak tahan bergelora dengan pernikahan.
Desa menjadi tempat sekaligus ruang untuk menyuburkan nikah dini. Nikah dini menimbulkan persoalan baru baik dari persoalan ekonomi, hingga pada persoalan psikologis. Perempuan cenderung menjadi korban dari pernikahan dini tersebut.
Nikah dini adalah persoalan ekonomi, karena pernikahan dini di era saat ini berbeda jauh dengan nikah dini di jaman dulu. Jaman dahulu faktor produktifitas remaja dan juga faktor tradisi lebih dominan. Sedang persoalan ekonomi biasanya para orangtua lebih punya alasan yakni untuk menggarap lahan kosong mereka.
Sedang di era modern, pernikahan dini hanya sebagai jalan penyelamat saja ketika anak muda atau remaja sedang jatuh cinta untu menghindari zina. Alhasil, nikah dini jadi pilihan tapi mengundang persoalan. Kini,tanah kosong yang untuk digarap sudah tak ada lagi, lahan pekerjaan sudah semakin sulit, sedang kebutuhan untuk sandang,pangan, dan papan semakin mendesak saja bagi orang yang sudah berkeluarga.
Pada akhirnya
Pada akhirnya persoalan nikah dini yang jadi solusi tapi juga mengundang masalah baru ini bisa diselesaikan dengan program wirausaha. Wirausaha ini bisa dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan. Apalagi kini, banyak wirausahawan muda dan milyader muda yang lahir dari kaum remaja. Para remaja ini bisa menggandeng orang-orang yang mau atau berkeinginan menikah ini dengan program kewirausahaan tersebut. Program ini barangkali adalah salah satu langkah saja menghadapi persoalan nikah dini. Program kedua adalah langkah prefentif dari hubungan di luar nikah dan program penyuluhan. Dengan memberikan paling tidak informasi dan pencerdasan tentang pernikahan dan bagaimana memanajemen keluarga. Hal ini akan mendorong para remaja menyalurkan gairahnya pada hal-hal positif dan bertanggungjawab. Dengan langkah tersebut, persoalan pernikahan di usia dini bisa diatasi.
Pernikahan dini adalah solusi bila dikelola dengan baik dan dimanajemen dengan baik pula. Akibat dan efek negative itulah yang semestinya diminimalisir. Sebab pada hakikatnya pernikahan adalah sacral dan bukan permainan belaka.

*)Penulis adalah Mahasiswa UMS, bergiat di bilik literasi mengelola kawah institute Indonesia

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda