Merindukan Sosok Karno
Oleh
arif saifudin yudistira*)
Riwayat
Sukarno mungkin sudah usai bertahun-tahun lalu. Sukarno, sosok presiden pertama
kita hadir dengan berbagai pujian dan kontroversi. Ia sosok yang kini lahir
kembali. Hadirnya tak lagi seperti dulu teriak-teriak revolusi, tapi kini ia
lahir kembali dengan menangis dan menyesali diri ,mengapa revolusi tak kunjung
selesai sebagaimana pidatonya dulu.
Begitulah
sukarno yang lahir 6 juni di tahun 1901. Riwayatnya tak usai, ia dikenal sampai
ke penjuru dunia. Keberhasilannya menjadikan negeri ini bermartabat di mata
bangsa asing membuatnya menjadi presiden yang terpandang di mata dunia. Ia
adalah orator sekaligus pencinta yang ulung. Perempuan adalah tempat sandaran
dan cinta kasihnya. Ia bisa sangat kuat di luar rumah, tapi ia begitu lemah dan
mengeluh kesah pada isterinya di rumah.
Kita
mengenangkan sukarno tak hanya sebagai bapa proklamator, ia adalah sosok yang
begitu terpukau dengan bacaan dan apa yang ia pelajari. Hingga ia mencetuskan
cita-citanya tentang revolusi Indonesia. ia tak sekadar ingin menunjukkan bahwa
nasionalisme,islamisme dan marxisme sebagaimana dituliskan di buku Di bawah
bendera revolusi tidak bertentangan sama sekali. Ada cita-cita bersama diantara
nasionalisme, islamisme dan komunisme yang tak lain adalah pencapaian
masyarakat adil dan makmur.
Sukarno
hadir di panggung politik sebagai sosok sinkretis. Sosok sinkretis inilah yang
dicermati oleh Bernhard dahm dalam bukunya Sukarno
and The struggle for Indonesian independence. Ia melihat watak inilah yang
menyatukan Indonesia menjadi negara kesatuan yang dapat bertahan hingga hari
ini. Watak sinkretis ini dilihat oleh dahm karean pengaruh nilai-nilai jawa
yang ia pelajari. Hingga ia menyatukan dan mensintesakan marxisme,nasionalisme
dan islamisme.
Tak
hanya itu, Bernhard dahm melihat watak sinkretis sukarno yang mewujud dalam
pernyataan dekrit presiden 5 juli 59.Ia menilai disitulah letak watak sukarno
sebagai pemersatu. Tanpa adanya watak itu, barangkali negeri ini masih belum
bisa bersatu. Akan tetapi, ini justru dilihat oleh bung hatta sebagai awal dari
hancurnya demokrasi yang sebenarnya. Hatta menyebut dalam demokrasi kita : “apa yang terjadi sekarang adalah krisis
daripada demokrasi atau demokrasi dalam krisis. Demokrasi yang tidak kenal
batas kemerdekaannya lupa syarat-syarat hidupnya dan melulu menjadi anarki
lambat laun menjadi diktatur”.
kritik
Kritik
hatta disampaikan karena di masa-masa demokrasi terpimpin, sukarno menunjukkan
sikap-sikap yang cenderung diktatur. Soekarno terkesan melebihi kewenangannya
sebagai presiden dan ia mengintervensi DPR. Selain itu, soekarno dipandang oleh
hatta lebih mengunggulkan terpimpinnya dan menghilangkan demokrasinya.
Sebagaimana ditulis Deliar noer dalam buku biografi Hatta , Mohamamd hatta ;hati nurani bangsa :
“Soekarno sendiri terus saja dengan gagasan yang menjauhkannya dari hatta. Gagasan
itu antara lain demokrasi terpimpin yang praktis menghilangkan demokrasi an
menegakkan terpimpinnya”.
Sikap Soekarno
yang diktatur pun ditegaskan ketika soekarno dekat dengan PKI, dan ia memilih
membubarkan masyumi dan partai sosialis Indonesia di tahun 60-an. Soekarno
berlaku demikian karena sudah menilai bahwa partai yang konsisten dengan agenda
revolusinya adalah PKI. Kedekatannya dengan aidit mengakibatkan PKI seperti
anak kesayangannya. Dan berkat dukungan dan kedekatan soekarno di tahun 1955
PKI menempati urutan empat partai dengan basis massa yang diperhitungkan di
pemilu 1955.
Jatuh
Kejatuhan soekarno
ternyata sudah diprediksi oleh Hatta sejak soekarno mendekap dalam penjara dan
dibuang di endeh flores. Hatta menulis di Daulat rakyat dengan judul “Tragedi Soekarno” 30 nopember
1933: “Soekarno bakal lenyap dari
pergerakan rakyat. Akan menjadi satu lakon yang sedih,yang melukai hati seluruh
pergerakan radikal. Sekali ini soekarno menjadi korban bukan karena pergerakan
atau kekejaman pemerintah melainkan korban daripada dirinya sendiri, karena
luntur imannya”.
Setelah
masa demokrasi terpimpin yang ia pimpin, hingga pada tahun 65 ia mengalami kejayaan
dan bahkan soekarno memimpin pembebasan irian barat dan ganyang Malaysia dai
tahun 60-an. Di tahun 1965 itulah ia harus menghadapi tragedy gerakan 30 september 1965. Di saat
itulah kondisi kesehatannya menurun, dan ia dijadikan batu loncatan soeharto
untuk membangun orde barunya.
Pelajaran
Riwayat
seoekarno memang mengandung berbagai pelajaran bagi kita semua. Kemampuannya
berorasi dan membangkitkan semangat rakyat adalah ke khasan dia sebagai pemimpin negara. Sisi lain dia yang konon
dianggap pemuja perempuan yang sering dikritik soe hok gie di masa 60-an.
Soekarno hadir dengan ide-ide brilliannya tentang persatuan,nasionalisme,
hingga ide revolusi yang cukup terkenal lewat karyanya di bawah bendera
revolusi hingga doktrin-doktrin revolusi di pidato-pidatonya. Pidato adalah
titah dan pengejewantahan ide-ide dan keputusan politiknya.
Hari
ini kita mengenang hari lahir bung karno dengan pamrih muncul sosok karno yang
hadir sebagai patriot negara pembela negara mengingat negeri ini kian tak
berdaya dan berdaulat, dan sebagaimana yang ia bilang dalam pidatonya “revolusi
belum selesai”.
*)Penulis
adalah penggiat bilik literasi solo pengelola kawah institute indonesia
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda