Kawah Institute Indonesia

Pusat Studi dan Pembelajaran Generasi revolusioner

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Solo, Central Java, Indonesia

Kawah Institute adalah Lembaga independen yang senantiasa berusaha untuk bersama-sama menjadikan tempat ini sebagai pusat studi dan pembelajaran generasi revolusioner,bertujuan agar senantiasa terjadi perubahan secara radikal, sistematis, serta terencana {Revolusi}

Selasa, Januari 13, 2009

Meneropong Arah Gerak IMM menuju Gerakan Pencerahan

Meneropong Arah Gerakan Imm Menuju Gerakan Pencerahan
Oleh Arif Saifudin Yudistira

“Pergerakan itu maju kalau tidak ditindas, pergerakan juga maju kalau ditindas”
(Sukarno)
Imm sebagai sebuah gerakan tentu sangat penting peranannya dalam mengemban misi kenabian dan dalam mengemban misi kerakyatan. Imm tidak hanya berfungsi sebagai gerakan dakwah, akan tetapi juga berfungsi sebagai gerakan umat, gerakan perkaderan, juga gerakan kerakyatan.
Sebagai gerakan yang ada dalam lingkup kemahasiswaan tentunya kita mempunyai peran penting dalam mempengaruhi, mengajak, dan melakukan perubahan dan membawa iklim yang kondusif dalam rangka mendukung dan mewujudkan cita-cita bangsa.
Tak terasa umur IMM sudah tidak lagi muda, karena sudah kepala empat. Tentu watak dan karakter harus sudah berubah. Watak dan karakter gerakan kita jangan sampai seperti yang dikatakan syafii maarif yaitu beromantisme internal.
IMM harus sudah saatnya progress, futuristic tanggap terhadap permasalahan-permsalahan yang ada di lingkungan IMM pada khususnya dan kebangsaan pada umumnya.
Zaman yang makin lama makin bergerak harus kita hadapi tantangan-tantangannya. Ke depan apa yang perlu dilakukan IMM?sebenarnya pertanyaan inilah yang cukup mendasar. Hal yang bisa kita lakukan sebagai penggerak IMM adalah :
Pertama, Reorientasi gerakan secara terarah. Dalam hal ini IMM harus menentukan orientasi dan program yang jelas bagaimana gerakan ini akan dibawa. Mau ke arah pragmatiskah?,ke arah romantismekah? Atau kerakyatan?.
Kedua, Implementasi manifesto profetik. Sudah saatnya IMM menunjukkan bahwa dia adalah gerakan yang berkarakter. Bagaimana masyarakat akan melihat bahwa kita punya posisi tawar yang jelas dan terarah.
Ketiga, MElakukan Pembaruan Pemikiran Islam. Dalam hal ini IMM harus merubah konstruk pemikiran yang taqlid dan kita harus melakukan pembaruan pemikiran kita selaku kader IMM. Bagaimana kita bisa berfikir progress, futuristic,dan toleran.
Keempat,Perubahan Konsep perkaderan dengan konsep liberatif dan humanis. Dalam hal ini ke depan kita perlu mengubah konsep perkaderan kita yang non humanis, penuh dengan pemenjaraan pikiran,dan elitis.
Kita perlu mengubah konsep perkaderan yang demikian dengan konsep perkaderan yang liberatif dan humanis. Kader harus kita biarkan bagaimana agar mereka senantiasa berubah menjadi manusia yang seutuhnya. Biarkan mereka berindividuasi dan menemukan dirinya masing-masing. Tugas kita adalah membantu saja agar mereka menemukan dirinya itu.
Terakhir, Seperti yang dikatakan sukarno “pergerakan itu maju kalau ditindas,pergerakan itu maju kalau tidak ditindas”. IMM harus senantiasa membangun semangat kemandirian, tidak membiarkan untuk terus menyandarkan “ndoke si blorok”(mengandalkan pada atasan).
IMM harus tetap berdikari meskipun banyak penindasan menimpa dirinya. Baik itu kampanye hitam, penghambatan gerakan,dan lain-lain.IMM harus menjadi pelopor untuk melawan penindasan sistemik,dan penindasan akal. Bagaimana IMM berperan untuk menjadi stake holder dalam aksi massa agar terwujud gerakan yang membebaskan.













Penulis adalah Aktifis IMM, artikel ini disampaikan dalam diskusi “ Meneropong Arah Gerak IMM” IMM FKIP UMS,

Label: